Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberi saya sebuah anugrah berharga ini. Terima kasih juga untuk Bu Gartatik terhormat yang telah banyak membantu saya. Juga saya ucapkan terima kasih kepada orang tua serta teman-teman yang selalu mendukung saya. Saya tidak akan sampai pada titik ini tanpa uluran tangan dari kalian semua. Masih terasa mimpi ketika mengingat hal yang membahagiakan ini. Sedikit bercerita pada saat pengumuman pemenang saya tidak bisa ikut karena masih berada di sekolah. Ketika sore sampai di rumah dan melihat kabar bahwa saya menang saya sangat terharu dan rasa tidak percaya itu masih ada sampai sekarang. Rasa letih dan capek yang saya rasakan saat pulang sekolah seolah sirna begitu saja saat melihat kabar itu. Reaksi pertama saya mendengar kabar baik itu adalah menangis. Ya, bukannya tersenyum saya malah menangis secara emosional. Seolah-olah itu merupakan cara mengungkapkan rasa bahagia saya.
Saat masa menulis cerita saya sedikit ragu akan kemampuan diri saya sendiri, “apakah aku bisa?” , pertanyaan itu selalu menggantung di pikiran saya. Pada saat itu saya sudah selesai melaksanakan segala ujian akhir dan tinggal menunggu hari kelulusan, namun saya masih berada di meja belajar setiap hari. “Udah selesai ujian kok masih belajar nak?” orang tua saya bertanya. Saya pun menjawab “Ini lagi ngerjain tugas tinggal sedikit kok”. Ya, saya tidak memberitahu siapapun termasuk orang tua saya ketika mengikuti lomba ini. Alasannya karena saya takut orang-orang dan diri saya sendiri terlalu berekspektasi tinggi dan berakhir kegagalan.
Penantian panjang selalu saya sertakan doa berharap apa yang saya kerjakan membuahkan hasil yang baik. Hingga akhirnya sebuah doa itu menjadi kenyataan.Ketika saya menangis orang tua datang dan bertanya kenapa. Saya memberitahu mereka bahwa saya baru saja mendapatkan sebuah hal yang sangat berharga. Ucapan syukur tak henti mereka layangkan. Dari ini saya belajar bahwa sebuah keberhasilan butuh yang namanya perjuangan. Kita tidak akan berubah menjadi seorang yang lebih baik jika kita tidak bergerak dan mencoba. Tak apa jika pernah gagal namun jangan sampai putus asa. Kita semua harus ingat bahwa masa depan kita, kita sendirilah yang menentukan, dan keberhasilan semua orang telah menanti di masa yang akan datang.
Lintang Aryan Shindy Wiyarti (Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Hari Pendidikan Nasional TH 2022)