Menurut data The World Risk Index 2021, Indonesia masuk pada peringkat ke-38 dari 181 negara paling rentan bencana. Oleh karena itu, kesiapsiagaan terhadap bencana perlu dibangun sejak dini, sehingga muncul perubahan perilaku untuk mendorong semangat kerelawanan, gotong royong, meningkatkan partisipasi publik, dan peran aktif masyarakat menjadi budaya sadar bencana.
Sehingga dalam rangka memperingati hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada Selasa 26 April 2022, SMP N 2 Blora melaksanakan simulasi gempa di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dan peran aktif masyarakat sekolah yang sadar bencana. Simulasi dilaksanakan oleh seluruh siswa, guru, dan karyawan, di bawah komando ibu Dra. Eny Rubiyanti, M.Pd., dimulai jam 10.00 dan berakhir sekitar jam 11.00 dengan hasil berjalan lancar. Secara umum, guru, karyawan, dan siswa yang dipimpin kepala sekolah serius melaksanakan skenario simulasi, sehingga simulasi terasa nyata menggambarkan suasana hiruk-pikuk ketika ada bencana gempa. Teriakan kesakitan, langkah tergesa berlarian, suasana berdesakan, kecemasan, berbondong melindungi anggota tubuh agar tidak tertimpa jatuhan benda dari atas. Selain itu juga ada yang berlindung di bawah meja, melindungi kepala dengan tas atau buku, ada yang sempat mematikan arus listrik karena sadar jika tidak dimatikan akan menambah bencana lain yaitu kebakaran. Pada saat sirine di bunyikan sebagai tanda tanggap bencana, ada juga tertangkap ekspresi siswa yang tidak sesuai dengan skenario yang justru tertawa di tengah kegiatan simulasi karena menanggapi hal ini aneh dan lucu.
Bertemakan “Siap untuk Selamat” dan Subtema “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana“, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Blora mengimbau kegiatan sosialisasi, edukasi ini dapat menjadi media sarana masyarakat peduli bencana.https://youtu.be/wkIp3ESEmw8