Blora, 25 Januari 2025 – Sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam, SMP Negeri 2 Blora menggelar simulasi gempa bumi bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, serta melibatkan pihak terkait dari BPBD.
Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Yusuf Fitri, S.IP, M.M, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Blora. Dalam sambutannya, Bapak Yusuf menyampaikan pentingnya pendidikan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana, khususnya gempa bumi, agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih sigap dan tenang menghadapi situasi darurat.
“Simulasi ini sangat penting untuk menanamkan pemahaman tentang bagaimana bertindak yang benar saat terjadi gempa bumi. Kami berharap, setelah mengikuti simulasi ini, para siswa dan masyarakat sekitar dapat lebih siap dan lebih paham mengenai langkah-langkah penyelamatan diri yang tepat,” ujar Bapak Yusuf Fitri.
Kegiatan simulasi dimulai dengan pemberian materi tentang gempa bumi, penyebab, dampak, dan langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Selanjutnya, simulasi evakuasi dilaksanakan dengan gerakan cepat menuju titik kumpul yang aman, diikuti oleh pengecekan kesiapan seluruh peserta. Aktivitas ini bertujuan untuk menguji keterampilan serta kecepatan respon semua pihak yang terlibat.
Kepala SMP Negeri 2 Blora, Ibu Tri Handayani, menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat mendukung pelaksanaan simulasi ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama bagi para siswa yang nantinya akan menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” kata Ibu Siti.
BPBD Kabupaten Blora berharap kegiatan seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan di berbagai sekolah untuk menanamkan kesadaran dan kewaspadaan dini terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Dengan adanya pendidikan dan simulasi yang baik, diharapkan masyarakat akan lebih siap menghadapi bencana dan meminimalisir risiko yang ada.
Simulasi ini diakhiri dengan evaluasi dan penutupan, dengan harapan dapat menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh warga Sekolah.